DomaiNesia

Selasa, 04 Februari 2014

Awas! Paksa Pulang Kampung Mampu Timbulkan Lonjakan Persoalan Covid-19 Gres

 Paksa Balik Kampung Dapat Timbulkan Lonjakan Urusan Covid Awas! Paksa Balik Kampung Dapat Timbulkan Lonjakan Urusan Covid-19 Baru 
  Foto: Rengga Sencaya

Jakarta - Pelarangan balik kampung dari sudut pandang kesehatan di dikala pandemi COVID 19 dinilai selaku langkah yang sempurna. Pasalnya, memaksakan balik kampung dalam kondisi mirip di kini ini dapat menimbulkan lonjakan masalah aktual COVID-19.

Menurut Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI) Hasbullah Thabrany, penularan virus COVID-19 terjadi antar insan dalam jarak bersahabat, tidak lewat mediator menyerupai flu burung. Sehingga solusi terbaik adalah bikin jarak atau kontak antar insan sedikit mungkin.

"Mudik mempunyai peluangbikin kerumunan, baik di ketika perjalanan maupun di kampung halaman. Apalagi, bila berkumpul itu sifat manusia kerap lupa mempertahankan jarak atau menerapkan protokol kesehatan. Ini kalau tidak dikendalikan akan memunculkan persoalan baru," ungkapnya dalam informasi tertulisThabrany, Kamis (15/4/2021).

Baca Juga : Sedot Wc Lokasi Makassar Sangat Murah

Dia menuturkan di sekarang ini dengan teknologi, silaturahmi dapat dikerjakan dengan telepon atau video call kapan saja. Menurutnya, soal asumsi pulang kampung mampu menggerakkan ekonomi kawasan di dikala pandemi di ketika ini, banyak hal lain yang mampu dikerjakan selain mudik.

"Misalkan, ongkos pulang kampung yang nilainya tidak sedikit dapat dialihkan untuk investasi di darah. Menurutnya, ongkos balik kampung sekeluarga itu tidak murah, bahkan mungkin dapat untuk berbelanja sebidang tanah di tempat," tuturnya.

Lagi pula, kata beliau, di kini ini amat mudah mengirim duit untuk keluarga atau sanak saudara di kawasan lewat layanan perbankan. Uangnya tetap dapat dibelanjakan di kampung halaman dan roda perekonomian di kawasan tetap berjalan tanpa mesti mudik. Atau bisa juga biaya balik kampung dialihkan untuk membantu yayasan yatim piatu atau lembaga pendidikan.

"Makara ongkos balik kampung dapat dipakai hal yang lebih produktif," katanya.

Baca Juga : Sedot septitenk medan kota

Sebaliknya, jikalau muncul lonjakan duduk perkara baru alasannya memaksakan mudik justru akan menimbulkan pemerintah mau tak inginakan mengerjakan pengetatan lagi yang menimbulkan juga orang semakin tidak bergerak ekonomi juga tak bergerak. Sehingga jangka panjangnya, jikalau tidak tidak boleh pulang kampung justru efek pertumbuhan ekonomi akan lebih besar.

"Karena lonjakan duduk perkara baru akan menimbulkan reaksi khawatir baru. Ekonomi melambat juga," pungkasnya.




[Gambas:Video 20detik]
mudik 2021larangan mudik 2021covid-19kpcpen

Sumber https://joderone.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

5 Aplikasi Desain Grafis Gratis Yang Sesuai Untuk Mahasiswa Dan Biasa

Aplikasi desain grafis gratis memang menjadi salah satu aplikasi yang paling dicari oleh khalayak pada dikala ini. Bukan hanya dicari oleh ...